Seorang blogger "lucu" menulis Surat terbuka untuk menteri Puan Maharani. Sakarepmu Gus "hehe
Surat Terbuka Buat Bu Mentri Puan Maharani Dari Agus Mulyadi
Dear mbak Puan yang sudah langsing tanpa harus diet atau minum WRP,
Njenengan tahu ndak, rakyat Indonesia
itu, kalau sudah urusan makanan, inovasi dan lifehacks-nya luar biasa
total. Penghayatannya mantap. Pengiritannya ngaudubillah setan.
Lha bayangkan saja.
Ketika pepaya dan cabai busuk dirasa sayang untuk dibuang, mereka
dengan segala kreativitasnya membuatnya menjadi saos yang punya citarasa
tinggi.
Ketika balungan yang dagingnya cuma sak uplik itu dirasa
sayang untuk dibuang, mereka meraciknya menjadi sajian soto dan mie
dengan kuah kaldu yang kental dan menggugah selera.
Ketika biji
nangka dirasa sayang untuk dibuang, mereka merebusnya dan memakannya
sebagai kudapan yang luar biasa nikmat lagi bergizi.
Ketika nasi
basi dirasa sayang untuk dibuang, mereka mengolahnya menjadi karak
ataupun kerupuk gendar yang rasanya aduhai gurih menendang lidah.
Dan bahkan ketika beling atau lampu neon dirasa sayang untuk dibuang,
mereka dengan serta merta ndadi dan kerasukan agar itu beling masih
tetap bisa dimakan.
Itu sudah cukup jadi bukti, bahwa rakyat
Indonesia itu punya jurus survive yang luar biasa untuk menghadapi
krisis. Di tangan mereka lah, ketahanan pangan nasional yang
sesungguhnya teruji.
Mangkanya, saya kaget saat njenengan ujug-ujug menyuruh mereka-mereka itu untuk diet demi pengiritan…
Hambok please, tanpa sampeyan suruh pun, mereka itu sudah diet dengan
penghayatan dan motivasi yang paling dalam. Mereka diet bukan lagi untuk
mendapatkan berat badan ideal, tapi mereka diet semata demi bertahan
dalam budget keuangan yang semakin tidak ideal.
Jangan ajari
apalagi menyuruh mereka untuk diet, karena bagi mereka, diet itu sudah
bukan lagi anjuran, melainkan gaya hidup dan pilihan. Mereka sudah
terbiasa untuk memilih, karena pilihan mereka hanya dua: DIET atau DIED.
By. Agus Mulyadi