Belakangan kita pun akhirnya merasa bahwa Jokowi sudah melupakan janji politiknya. Akhir-akhir
ini kita disuguhi pemberitaan diberbagai media, bahwa pemerintah saat
ini sedang giat melakukan import khususnya di bidang pangan. Hal ini
tentu menimbulkan pertanyaan dari kita semua, bagaimana bisa kebijakan
import pangan yang sudah dihentikan kini muncul kembali.
Dimasa kampanye, Presiden Jokowi memang
selalu mempertanyakan kebijakan pemerintah saat itu yang begitu gemar
melakukan import pangan. Jokowi menilai bahwa maraknya import, itu
karena pemerintah tidak memiliki niat untuk menghentikan kebijakan
tersebut. Untuk itulah Jokowi berjanji akan menghentikan kebijakan
import pangan jika dirinya terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia.
"Kita harus berani stop import pangan, stop import beras, stop import daging, stop import kedelai, stop import sayur,
stop import buah, stop import ikan. Kita ini semuanya punya kok," tegas
Jokowi dihadapan para petani Cianjur, Jawa Barat, yang kami kutip dari
situs kompas.com.
Saat itu Jokowi memang menduga ada mafia beras, mafia minyak, mafia mafia daging, dan mafia-mafia lain yang menyebabkan pemerintah terpaksa harus melakukan import. Untuk itulah dibutuhkan ketegasan dari seorang pemimpin untuk berani menghentikan import khususnya di bidang pangan,
Mantan Walikota Solo ini meyakini bahwa
kebijakan stop import pangan akan membuat para petani Indonesia lebih
bersemangat untuk meningkatkan produksinya. Tentu petani akan merasa
malas karena ketika mereka bersusah payah untuk menghasilkan produk
pangan, pemerintah sendiri malah melakukan import.
Jokowi pun menegaskan bahwa menghentikan
kebijakan import pangan juga bertujuan untuk memuliakan petani. Dengan
menghentikan import, petani akan merasa hasil usahanya lebih dihargai
dan akan memacu mereka untuk semakin meningkatkan produk-produk
pertanian.
Saat itu Jokowi memang menduga ada mafia beras, mafia minyak, mafia mafia daging, dan mafia-mafia lain yang menyebabkan pemerintah terpaksa harus melakukan import. Untuk itulah dibutuhkan ketegasan dari seorang pemimpin untuk berani menghentikan import khususnya di bidang pangan,
Tanpa terasa waktu pun terus berlalu,
namun hingga kini belum ada tanda-tanda dari Pemerintah yang akan
menghentikan kebijakan import pangan. Kelihatannya enggak sulit-sulit amat untuk menghentikan kebijakan import, itu tergantung pemerintah mau kerja apa tidak, punya niat atau tidak, itu saja. (BDLV)