Ternyata Ford Motor Indonesia hengkang dari Indonesia bukan karena rugi,
bukan karena kalah bersaing dg produk jepang, karena dg omset 6.000
mobil terjual di th 2015 yg turun dari th sebelumnya bukanlah angka yg
buruk, tetap untung, terlebih mereka hanya mengangkut produk ford dari
Thailand ke Indonesia dan memasarkannya dengan dealer yg merupakan mitra
lokal, utk bisnis proses seperti ini mereka hanya perlu hire 35 orang,
betapa efisien dan jelinya mereka,
selanjutnya mereka akan meningkatkan efisiensinya dengan memanfaatkan
AFTA, NAFTA dan terakhir MEA dengan menetapkan Thailand sebagai basis
produksi dan Indonesia sebagai pasar yg tak terbatas dengan mengirim
produk dari Thailand tanpa bea masuk, tanpa pajak dan hampir tanpa
barriers, simple dan cerdas pemikiran mereka, kita dan pemerintah kita
menganggap hal ini suatu yg natural kompetisi antar negara ASEAN..
Fenomena ini akan segera diikuti oleh sektor jasa dan industri lain, yg
menempatkan Indonesia sebagai pasar terbesar, dan lebih parah lagi
sebagai tempat experiment produk mereka, so please.. wake up! don't
blame each other and take actions to protect our generation for the
future...